PEMBAHASAN PELENGKAP DARI DZIKIR HABIS BERSIN

1 menit baca
PEMBAHASAN PELENGKAP DARI DZIKIR HABIS BERSIN
PEMBAHASAN PELENGKAP DARI DZIKIR HABIS BERSIN

Di sini [ https://t.me/nasehatetam/3293 ] kita sudah menyebutkan 4 bentuk kalimat pujian pada Allah setelah seseorang bersin. Lalu mana yang paling utama dari keempat jenis tersebut?

Berkata Al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqalani rahimahullah saat beliau membahas masalah ini,

وَالَّذِي يَتَحَرَّرُ مِنَ الْأَدِلَّةِ أَنَّ كُلَّ ذَلِكَ مُجْزِئٌ لَكِنْ مَا كَانَ أَكْثَرَ ثَنَاءً أَفْضَلُ بِشَرْطِ أَنْ يَكُونَ مَأْثُورًا

“Yang nampak dari dalil dalil yang ada bahwa semuanya sah. Akan tetapi jika pujiannya lebih banyak maka lebih afdal dengan ketentuan itu dzikir yang ma’tsur (dari Rasulullah ﷺ).” (Fathul Bari, X/601)

[su_spoiler title=”Selengkapnya” style=”fancy” icon=”caret-square”]

Jadi alhamdulillah saja sudah dapat pahala sunnahnya, bila ingin lebih maka dia ambil yang lebih panjang bacaannya.

SUARA ALHAMDULILLAH HARUS KEDENGARAN

Yahya bin Abi Katsir menghikayatkan ucapan sebagian ulama,

حق على الرجل إذا عطس أن يحمد الله وأن يرفع بذلك صوته

“Hendaklah seseorang yang habis bersin dia memuji Allah dengan mengangkat suaranya.” (Syarhus Sunnah, XII/312)

Asy-Syaikh Muhammad Al-Utsaimin juga menyampaikan hal yang sama,

ولابد أن يكون حمد العاطس مسموعا

“Ucapan alhamdulillah orang yang bersin harus terdengar.” (Syarah Riyadhus Shalihin, IV/442)

Di antara tujuannya ialah agar orang yang mendengar alhamdulillah yang dia ucapkan jadi mendoakannya dengan yarhamukallah.

Semoga berfaedah.

— Madrasah Imam Nawawi @ Kota Raja
— Hari Ahadi, (10:57) 25 Shafar 1441 / 24 Oktober 2019

[/su_spoiler]

Hari Ahadi

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata yang baik atau diam.” (HR. Bukhari)

Lainnya

Kirim Pertanyaan