SUNNAH KHUSUS YANG JARANG DIAMALKAN SAAT SELESAI SHALAT SUBUH DAN MAGHRIB

2 menit baca
SUNNAH KHUSUS YANG JARANG DIAMALKAN SAAT SELESAI SHALAT SUBUH DAN MAGHRIB
SUNNAH KHUSUS YANG JARANG DIAMALKAN SAAT SELESAI SHALAT SUBUH DAN MAGHRIB

Dari Abdurrahman bin Ghanm, dari Nabi ﷺ bahwasanya beliau bersabda,

“Barang siapa membaca -sebelum tsani kedua kakinya [ merubah posisi duduk tahiyatnya ] pada shalat maghrib dan shalat subuh-,

” لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ “

“Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lahu, lahul mulku walahul hamdu, yuhyii wa yumiitu wahuwa ‘ala kulli syai’in qadir” (sepuluh kali).

Maka:

1. Setiap satu kali (bacaan) dicatat untuknya sepuluh kebaikan.
2. Dihapus darinya sepuluh kejelekan.
3. Diangkat untuknya sepuluh derajat.
4. Menjaganya dari segala yang tidak disenangi.
5. Menjaganya dari setan.
6. Tidak ada dosa yang bisa membinasakannya, kecuali syirik.
7. Dan dia menjadi orang yang paling afdal amalannya, kecuali orang yang melebihi dia dengan membaca yang lebih afdal dari yang dia baca.” HR. Ahmad, dinyatakan sebagai hadits hasan oleh Syaikh Nashir dalam Shahih At-Targhiib (478) dan oleh Muhaqqiq Musnad (XXIX/512)

BAGI SIAPA SUNNAH INI BERLAKU?

Diajukan sebuah pertanyaan pada Asy-Syaikh Nashir Al-Albani rahimahullah sebagai berikut,

هناك حديث في مسند الإمام أحمد وقد صححته في صحيح الترغيب والترهيب، قول الرسول : «من قال لا إله إلا الله… قبل أن يثني رجليه ما المقصود بثني الرجلين، وهذا للإمام أو المأموم؟

P : Di sana ada hadits dalam riwayat Imam Ahmad yang Anda shahih-kan dalam Shahih At-Targhib wa At-Tarhib [ maksudnya hadits di atas, pent ]. Apa makna sebelum tsani kedua kakinya dan apakah ini berlaku untuk imam atau untuk makmum?

Maka Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah menjawab,

كلاهما… المقصود قبل الثني، يعني: قبل أن يغير جلسة التشهد .. فلا يغير شيئا من وضع الجلسة حتى يفرغ من التهليلات العشر

“Berlakunya bagi imam dan makmum. Dan makna sebelum tsani artinya sebelum ia mengubah posisi duduk tahiyatnya… Dalam arti ia tidak mengubah posisi duduk tahiyat sampai menyelesaikan sepuluh tahlil tersebut.” (Rihlah An-Nuur melalui Jami’ At-Turats, IV/591)

— Jalur Masjid Agung @ Kota Raja
— Hari Ahadi, (13:45) 29 Sya’ban 1440 / 05 Mei 2019

Hari Ahadi

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata yang baik atau diam.” (HR. Bukhari)

Lainnya

Kirim Pertanyaan